Masak-masak lebaran tahun ini: Just the two of us


Berhubung para kakak memutuskan untuk berlebaran di rumah mertua masing-masing, maka lebaran kali ini saya lalui berdua saja dengan si mamah 😀 Setidaknya itulah yang kami rencanakan sebelum menyimak hasil sidang isbat kemarin. Kami sudah sangat yakin bahwa 1 Syawal 1432 H akan jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011 sehingga para kakak sudah mudik ke mertua masing-masing dan ibu saya sudah mulai memasak makanan khas lebaran pada tanggal 29 Agustus.

Pemudik siap tempur.

Karena lebaran kali ini rencananya hanya berdua saja dengan si mamah, maka beliau hanya akan membuat 20 ketupat saja. Dulu sih bisa sampai berpuluh-puluh. Saya sudah merasa bosan dengan menu opor ayam tiap lebaran, maka mamah memutuskan untuk memasak soto bumbu kuning untuk menemani ketupat. Ternyata kakak tertua ingin makan opor ayam di rumah, mamahpun merencanakan memasak opor ayam tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasanya demi mengakomodasi keinginan kakak saya itu. Menu lain adalah sambal goreng kentang/ati. Biasanya mamah menggunakan ati sapi untuk sambal goreng, kali ini digunakan ati ayam. Katanya sih lebih empuk.

Semuanya mamah yang mengerjakan, lalu saya ngapain? Hehe… Tenang saja ya sodara, tak perlu resah apalagi gelisah. Sebagai anak perempuan yang tidak pandai memasak, saya selalu kebagian tugas mengisi ketupat dan menghaluskan segala jenis bumbu. Kadang dengan tambahan tugas mencuci piring dan kuli angkut :p

Belanja bahan masakan dilakukan tanggal 28 Agustus. Kami sengaja berangkat pagi ke swalayan favorit untuk membeli daging sapi, daging ayam, ati ayam, dan lain-lain. Kami pikir swalayan masih kosong pada jam baru buka, ternyata ketika kami tiba di sana, antrian di kasir sudah puanjaaaaang. Stok perdagingan yang hendak kami beli pun sudah hampir habis, antrian panjang pun terjadi di tempat penimbangan. Luar biasa deh! Sayangnya saat itu saya tidak membawa kamera untuk mengabadikan antrian-antrian yang mengular itu. Di sinilah tenaga kuli saya dimanfaatkan: membawa belanjaan berkilo-kilogram. Dari situ saya pulang membawa belanjaan, sedangkan mamah melanjutkan pencarian bumbu-bumbu dan bahan lain ke pasar tradisional.

Tanggal 29, perjuangan dilanjutkan. Mamah mulai memasak, saya mulai mengisi ketupat yang ukurannya besar-besar itu. Proses pengisian ketupat berlangsung agak lama karena ponsel saya beberapa kali berbunyi. Info yang kurang penting sih, tapi ya begitulah :p Tips untuk membuat ketupat yang empuk: Isi kulit ketupat dengan beras sampai setengahnya saja.

Ketupat yang sudah diisi menunggu giliran untuk direbus.

Untuk mempercepat pemasakan ketupat, gunakan panci bertekanan tinggi. Rebus ketupat selama 30 menit setelah terdengar suara mendesis dari panci. Setelah 30 menit, matikan kompor dan tunggu hingga panci berhenti berdesis lalu keluarkan ketupat. Tiriskan ketupat dengan cara menggantungnya agar ketupat tidak basah dan mudah basi.

Ketupat yang sudah ditiriskan.

Eh, ini koq jadi seperti sedang tutorial ya :p Anyway, ini hasil ulekan saya kemarin.

Bumbu kuning untuk soto daging sapi, isinya bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, garam, dan perjuangan saya, haha…

Sayangnya saya tidak berpartisipasi dalam sambal goreng dan opor ayam karena mamah sudah membeli bumbu yang sudah jadi di pasar. Dan hasilnya… pedaaaaaas bo! Saya baru mencicipi sambal goreng kentangnya sih, tapi sepertinya rasanya tidak akan jauh berbeda pedasnya dari si opor karena bumbunya sama.

Sambal goreng kentang/ati ayam dan opor ayam yang ga terlalu keliatan ayamnya. Bumbu cabe sudah jadi dari pasar dipadukan dengan santan siap pakai, pedas dan gurih!

Acara memasak hari itu ditutup dengan acara buka puasa romantis dengan menu mi kocok 😀

Mi kocok romantis buatan mamah.

Menu sahur terakhir pun tak terelakkan lagi: ketupat soto. Sekarang saya sedang menunggu saat-saat kemenangan, hehe…

24 thoughts on “Masak-masak lebaran tahun ini: Just the two of us

  1. pinah

    wah, namaku dah dipanggil ternyata 😀
    baru kali ini liat opor warna merah, pedes pulak. dan food of de dei adalaaaaah . . . mi kocok! 😛

    Like

    Reply
    1. si nenx Post author

      iya itu akibat pergaulan bebas…eh, maksudnya akibat beli bumbu yg udh jadi. konsentrasi cabenya lebih banyak.
      mi kocok it is! 😀

      Like

      Reply
  2. edwards

    Hm, bertanya-tanya gimana cara mengisi *kulit* ketupat dengan beras 😀

    Btw itu ketupatnya dianyam sendiri? Dulu aku nganyam ketupat dan hasilnya kayak gitu, dan kata ibuku itu salah 😀 Tapi bagus sih, dan volumenya lbh banyak.

    Like

    Reply
    1. si nenx Post author

      huhuhu..itu terjemahan bebas dari cangkang kupat alias si daun kelapa yg dianyam berbentuk ketupat itu. maafkan lahir batin jika membingungkan :p
      ga nganyam sendiri walaupun bisa *sombong tp males*
      klo ga slh sih ketupat sini ma ketupat padang tuh emang beda bentuknya, sy blm pernah belajar cara bikin ketupat padang. yang salah itu klo ketupatnya bukan diisi beras :p

      Like

      Reply
  3. dading

    katanya ada Open House Idul Fitri di KJRI tapi dari 3 tahun yang lalu agak kurang bergelora keinginan di sana 😀

    Saya paling suka sambel goreng kentang dan atinya 🙂

    Like

    Reply
    1. si nenx Post author

      hahaha, betul2 smurf deh kamu tuh ed =)) ya emg itu maksudnya. mau beras ketan kek, beras merah kek, judulnya sama2 beras. trus soal bentuk ketupat…judulnya ya beda, walopun cm dikit. aduh smuuuuurf, smurf! :p
      makasih loooh sudah meramaikan blog ini 🙂

      Like

      Reply
      1. si nenx Post author

        bukannya smurf itu kartun jadul? sy ga tau klo ada versi terbarunya skrg *ga ngikutin perkembangan film*

        Like

  4. dading

    Ada mbak, tapi mungkin belum diedarkan di Indonesia. Punten saya tidak tahu banyak infonya. Saya sendiri belum nonton 😀

    3D terus ada Neil Patrick Harris yang di How I met Your Mother, ada suaranya mbak Katy Perry.

    Like

    Reply
  5. pinah

    dasar jangkeeeeeeeer, banyak betul komennya 😀

    tentang ketupat, aku bisanya cuma bikin model simetris, kalo yang kayak di sini ga bisa. tapi udah lama ga bikin, kalo sekarang disuruh bikin mungkin dah lupa

    Like

    Reply
    1. dading

      kalau saya mah bisa membuat yang pakai plastik 😀
      eeehhh tapi itu mah pendekatan ke lontong bukan ketupat 😀
      :ninja:

      Like

      Reply
      1. si nenx Post author

        haha…tdnya kirain nganyam ketupat berbahan plastik =))
        sptnya ini tulisan dgn komen terpanjang di blog sy :p
        smurf dah!

        Like

Leave a reply to si nenx Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.